Selama hampir sebulan atau bahkan dua bulan ini, hati saya merasa tidak tenang. Sepertinya damai sejahtera itu meninggalkan saya. Apa jadinya saya tanpa damai sejahtera yang dari Tuhan. Bisa kacau balau hidup saya, karena selama ini saya mengandalkan itu. Sejak saya merasakan itu, saya teerus menerus mencari wajah dan hadirat Tuhan untuk mencari jawaban atas semua yang saya rasakan ini. Akibat dari itu semua, ada hal hal yang tidak berjalan dengan semestinya. Saya melihat kondisi kondisi yang tidak saya harapkan terjadi di sana dan di sini. Anehnya adalah, saya sepertinya tidak memiliki banyak waktu lagi untuk masuk ke dalam keintiman. Ada saja alasan dan halangan, seperti rasa kantuk, tugas yang sepertinya banyak (padahal sama saja), pertengkaran kecil, hal hal yang tiba tiba muncul. Waktu untuk intim ada namun sepertinya tidak bisa tenang menyembah, selalu ada kekawatiran kalau (ada yang nyari, ada yang minta tolong dll).
Beberapa tahun yang lalu saat saya masih baru dan berkobar kobar, saya sering mendengar Roh Kudus bicara ini dan itu dalam hati saya. Namun saat ini hampir jarang sekali. Mungkin hanya untuk kasus kasus khusus yang besar. Biasanya saya dibimbing bahkan diberitahu apa yang harus saya lakukan setiap kejadian. Bahkan untuk berhenti di lampu merah pun saya diminta oleh Roh Kudus. Namun, saya merasakan hal yang sedikit berbeda saat ini. Saya tidak mengerti apakah ini karena tipu muslihat iblis atau karena ada yang perlu saya bereskan di hadapan Tuhan. Tapi apa? Yang mana? Saya pusing...Saya rindu dibimbing lagi oleh Roh Kudus, bahkan saat di lampu merah. Saya rindu suaraNya yang lembut dan menguatkan itu. Saya rinduuuuuuu....
Akhir akhir ini saya sedang belajar dan mengaplikasikan tentang KEKUDUSAN dan KETAATAN. Dua hal ini adalah PENTING buat orang percaya karena Allah adalah kudus. Ujian kedua hal ini sering muncul dalam bentuk ujian MATA dan PERASAAN. Sebelum nya ada ujian Kesabaran, Kerendahan hati, Kedisiplinan, Ketulusan dll. Namun yang paling berat bagi saya adalah Kekudusan dan Ketaatan.
Beberapa hari yang lalu saya akhirnya memiliki waktu yang berkualitas dengan Tuhan, dan disana saya mencurahkan semua isi hati saya mulai dari kenapa saya merasa ini dan itu dan kenapa tidak ada suara yang membakar hati saya lagi dll. Tuhan tidak menjawab apa apa, namun sepertinya Tuhan menempatkan dan mengingatkan sesuatu yang sebelumnya sudah pernah diberikan. Tuhan memerintahkan pada saya untuk memberitakan Injil. Tidak specifik sebenarnya, namun lewat tugas tugas tertentu saya kemudian menyimpulkan bahwa Tuhan ingin saya memberitakan Injil, tanpa perlu pandang bulu dan tanpa menunggu perintah apa apa lagi dari Dia karena memberitakan Injil adalah perintahNya. Saya baru ngeh ketika saat itu saya di angkot dan saya kemudian tiba tiba ingin memberikan buku (yang memang khusus saya bagikan) kepada sopir angkot. Setelah saya berikan kepadanya, seperti ada hikmat yang masuk yang bilang " Lakukan saja, beritakan kepada semua orang, tidak usah menunggu perintah perintah lain dariKu". Kemudian saya merasakan bahwa ini yang diinginkan Tuhan bagi semua orang percaya. Beritakan Injil, jangan pikirkan caranya dan kepada siapa. Lakukan dan lakukan karena perintahNya sudah jelas. Soal hasilnya biarkan Roh Kudus yang bekerja. Bukan karena malas, namun biarlah kita menundukkan diri dan mengakui bahwa hanya Roh Kudus lah yang sanggup melakukan segala sesuatu yang kita lakukan.
Damai sejahtera saat ini sudah perlahan lahan saya rasakan dan api gairah itu muncul kembali. Itu yang saya cari dan saya butuhkan, karena tanpa semua itu, apalah saya dan tanpa semua itu saya seperti berjalan dalam kegelapan dan tanpa tujuan. Thank you Jesus. Terima kasih Roh Kudus. Terima kasih Allah Bapa.
MARI BERITAKAN INJIL
DAN BIARLAH ALLAH SEMAKIN DITINGGIKAN DAN DIMULIAKAN
No comments:
Post a Comment