Wednesday, August 10, 2016

Ketaatan

Roma 5:19
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

IIbrani 11:8
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju.

1 Petrus 1:14
Hiduplah sebagai anak anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu.

Ketaatan adalah sebuah subyek yang gampang gampang susah. Saya mengalami beberapa ujian ketaatan ini, dengan tidak mengetahu bagaimana kondisi atau keadaan di seberang sana, karena belum tahu sama sekali apa dan bagaimana yang akan dihadapi
  1. Memutuskan untuk ikut Yesus dan lahir baru. Pertama saya mengenal Yesus di tahun 2013 banyak sekali hal baru dan menggairahkan yang saya alami. Satu hal yang saya paling ingat adalah kegairahan untuk memberitakan Injil dan mendoakan orang orang. Setiap ada kesempatan saat itu (khususnya saat di rumah sakit) saya pasti mendoakan orang orang. Saya tidak ada pengalaman atau pengetahuan mendoakan orang sakit, namun ada suatu dorongan yang sangat besar yang akhirnya membuat mulut saya berucap doa doa tersebut
  2. Mengampuni. Tugas berikutnya yang Tuhan berikan kepada saya adalah mengampuni. Beberapa aspek yang perlu saya ampuni adalah mengampuni orang lain yang menyakiti saya, mengampuni diri sendiri dan mengapuni setiap peristiwa di masa lalu dan sekarang. Tujuan semua ini adalah berdamai dengan semua orang dan diri sendiri. Ketika saya melepaskan pengampunan, badan saya terasa ringan dan dada saya terasa penuh dan panas. Saya benar benar melepaskan pengampunan tanpa syarat saya, dan meskipun ada kemungkinan orang tersebut akan menyakiti saya lagi, saya lepaskan pengampunan itu sampai perbuatan dia yang kesekian kali ke depan. 
  3. Mendoakan. Tugas ketaatan berikutnya yang Tuha berikan adalah mendoakan, dari mendoakan keselamatan sampai doa kesembuhan. Doa keselamatan yang pertama saya lakukan adalah doa keselamatan kepada nenek saya. Nenek mau mengikuti saya untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Setelah itu saya mendoakan untuk ibu, dan beberapa orang lain lagi. Saya merasakan sukacita yang luar biasa. Saya senang sekali dan bergairah saat saya mendengarkan pengakuan dan doa dari nenek dan teman teman saya. Doa kesembuhan beberapa kali saya lakukan dan yang paling berkesan adalah mendoakan salah seorang hamba Tuhan yang sedang sakit cukup serius. Bukan doa saya yang penting disini, namun bagaimana sayab melihat iman ibu hamba Tuhan tersebut. Sungguh menginspirasi saya. 
  4. Berdoa pribadi dan bersama dan menyembah Tuhan bersama tiap pagi dan malam. Tiap pagi jam 4 pagi saya mencoba untuk membangun doa saya baik di kamar maupun di loteng. Saya serahkan segala hal dan saya membaca Alkitab dan merenungkan, saya mendoakan jiwa jiwa dan gereja dan bangsa bangsa selama 1 jam. Kemudian jam 7 pagi saya dan istri berdoa bersama. Malam jam 9, saya kembali meluangkan waktu untuk menyembah selama 1 jam dan kemudian membaca Alkitab selama 1 jam. Total penyembahan rata rata saya tiap hari adalah 2 - 4 jam belum termasuk membaca Alkitab. Ketaatan membangun hidup doa ini memberikan kekuatan pada diri saya sehingga saya tidak mudah capek emosional ataupun capek secara fisik. Saya tidak gampang sakit dan saya seperti memilik cadangan tenaga yang berlebih setiap hari, sehingga saat pulang kerja saya tidak merasa capai. Puji nama Tuhan
  5. Bersaksi. Tugas selanjutnya adalah bersaksi. Bersaksi adalah tugas ketaatan yang lebih berat menurut saya. Dalam tugas ini saya melihat dengan IMAN segala sesuatu. Saya tidak bisa mengandalkan diri saya sendiri dalam tugas kesaksian ini. Beberapa tugas kesaksian yang saya alami adalah menginjili saudara dan teman. Menginjili dan mendoakan para sopir di kota saya. Menginjili dan mendoakan orang di rumah sakit. Ada beberapa tugas untuk bersaksi yang ternyata saya belum berani lakukan, dan akhirnya menjadi sebuah penundaan. Saya merasa Tuhan tidak suka dengan hal satu ini. Maka saya terus berdoa agar saya diberikan keberanian dan kekuatan untuk bersaksi lebih lagi 
  6. Mendengar suaraNya. Beberapa kali Tuhan bicara dengan sangat lembut dan sedikit 'memaksa' halus. Beberapa peristiwa yang saya harus putuskan setelah mendengar suaraNya adalah (a) mengikuti jalur Kristen Protestan karismatik (b) memutuskan menikah dengan istri saya  (c) memutuskan untuk menerima pindah kerja ke Manado  (d) memutuskan membeli tanah di Manado. Semua itu karena pernyataan Allah, meskipun beberapa saya sempat bergumul namun akhirnya saya menyerah pada kehendak Allah, karena saya tahu bahwa tidak mungkin menolak kehendak Allah.
Terpujilah nama Tuhan...
Segala kemuliaan bagi Allah

No comments: